Minggu, 15 Mei 2011

BERCERITA/ MENDONGENG (STORYTELLING)


Pengantar
Bercerita atau mendongeng adalah menyampaikan peristiwa melalui kata-kata, gambar, atau suara, yang dilakukan dengan improvisasi atau menambah-nambah dengan maksud untuk memperindah jalannya cerita. Selama ini, bercerita dianggap sebagai salah satu bentuk hiburan bagi anak-anak ketika berkunjung ke suatu perpustakaan atau mungkin hanya sekedar untuk mengisi waktu senggang di ruang kelas. Namun, bercerita merupakan aktivitas pembelajaran yang dapat berkontribusi pada kemampuan menyajikan informasi, konsep, dan ide-ide, serta dapat mengintegrasikannya ke dalam tujuan pembelajaran yang dapat disampaikan secara langsung kepada peserta didik.  Jika telah terintegrasi ke dalam tujuan pembelajaran, guru dapat mengarahkan peserta didik untuk menyiapkan bahan cerita sebelum pembelajaran berlangsung.
Jenis cerita yang disampaikan dapat berupa cerita-cerita yang bersifat humoris, lucu, dan menggelikkan, kisah nyata, cerita sedih, serta yang bersifat akademik. Cara penyajiannya dapat diberikan dalam bentuk cerita pendek atau cerita bersambung. Cerita pendek maksudnya adalah bentuk cerita yang dapat disajikan dalam jangka waktu satu sampai lima menit. Sedangkan cerita bersambung adalah bentuk cerita panjang yang disajikan secara berseri dan berkesinambungan.
Biasanya peserta didik yang masih berada di kelas rendah sangat senang didongengkan. Cara penyajiannya dapat dilakukan dengan menggunakan alat peraga berupa dua Boneka yang dipasang di tangan kanan dan kiri kemudian keduanya melakukan dialog untuk menceritakan tentang sesuatu. Boneka juga dapat dihiasi dengan pakaian yang berwarna-warni yang digerakkan dengan mimik sesuai skenario cerita. Sekarang dapat menggunakan buku-buku audio, cerita bergambar serial sandiwara (seperti yang diputar melalui radio), dan kaset-kaset pengajian untuk mata pelajaran bahasa Indonesia, PPKN, dan pendidikan agama Islam. 
Untuk peserta didik yang berada di kelas tinggi dapat diberikan cerita bersambung yang diangkat dari kisah nyata atau yang diperoleh melalui pengalaman. Namun, sangat lebih baik jika disesuaikan dengan topik pembahasan. Misalnya, “Ragam Kebudayaan Daerah”, yang menjadi pembahasan dalam mata pelajaran bahasa Indonesia untuk kelas IV sekolah dasar. Topik pembahasan ini dapat diarahkan pada cerita-cerita rakyat daerah setempat.

Tujuan
Melalui aktivitas pembelajaran cerita bersambung, peserta didik dapat:
1.   Memahami dan menceritakan isi informasi yang terkait dengan topik pembahasan
2.   Mengembangkan rentetan kejadian dalam ide cerita
3.   Menyajikan informasi, konsep, dan ide-ide secara akurat dan komprehensif 
4.   Mengundang perhatian dan motivasi belajar serta bekerja sama dalam membangun unsur-unsur cerita
5.   Memerankan tokoh yang terdapat dalam ide cerita.

Bahan/alat
- Alat tulis-menulis                       - pensil
- fulpen                                         -  kertas
- penghapus                                  - buku catatan
- buku cerita                                  - lembar daftar pertanyaan



Prosedur

a.   Guru membagi kelompok yang terdiri atas kelompok yang membawakan cerita dan beberapa kelompok lain yang menyimak ide cerita
b.   Guru menentukan topik cerita atau meminta jenis cerita yang diminati peserta didik
c.    Guru menunjuk beberapa peserta didik yang dapat memerankan tokoh dalam cerita  
d.   Guru membagi naskah cerita bersambung tersebut atau meminta ke pada peserta didik untuk mencari sendiri (jika peserta didik mencari sendiri, sebaiknya tugas tersebut diberikan sebelumnya dan menjelaskan aturan mainnya)
e.   Peserta didik meringkas dan mengambil intisari cerita yang akan dipaparkan.
f.    Guru menyediakan daftar pertanyaan yang dapat dijawab oleh peserta didik  setelah cerita tersebut disajikan 
g.   Guru memeriksa dan menjelaskan jawaban yang benar. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar